BREAKING NEWS

Sabtu, 14 November 2020

BENARKAH KEBUN KELAPA SAWIT SEBABKAN LAHAN JADI TANDUS?

Harvest Day Farm : hai sobat farm, kembali lagi dengan artikel dari HD Farm mengenai kelapa sawit. 

Perkebunan kelapa sawit dalam jangka panjang akan menyebabkan lahan menjadi tandus sehingga areal perkebunan sawit akan berubah menjadi gurun, ternyata itu adalah mitos, na bagaimana fakta sebenarnya? Yuk simak penjelasannya!!

Indonesia sejak tahun 1911 sudah mengembangkan perkebunan kalapa sawit yakni di Pulau Raja (Asahan, Sumatra Utara), Tanah Itam Ulu (Kab. Batubara, Sumatera Utara) dan Sei Liput (Aceh) yang sampai sekarang masih tetap kebun sawit dan tidak berubah menjadi gurun. Bahkan sebaliknya kebun sawit yang ada justru produktivitasnya semakin meningkat.

Banyak peneliti juga membuktikan bahwa biomas (salah satu komponen penting kesuburan lahan) pada kebun sawit meningkat dengan semakin tua umur kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit umur 4 tahun, menghasilkan biomas sekitar 40 ton per hektar/tahun, kemudian meningkat menjadi sekitar 93 ton pada umur 15 tahun. Pada saat umur 24 tahun (umur peremajaan kembali) volume biomas mencapai puncak yakni sekitar 113 ton/ha/tahun.

Ketika diremajakan kembali, biomas tersebut dibiarkan di lahan untuk kesuburan lahan. Kemudian dari biomas yang dipanen berupa buah sawit (tandan buah segar) sebagian besar kembali ke lahan.

Jika produksi buah sawit 24 ton/ha/tahun, maka minyak sawit yang diambil (dijual) hanya sekitar 5 ton dan 19 ton sisanya merupakan biomas yakni berupa tandan kosong, cangkang dan lumpur (sludge) yang semuanya dikembalikan ke lahan agar tetap subur.

Selain dari penambahan biomas tersebut untuk mempertahankan kesuburan lahan juga dilakukan penambahan kesuburan lahan melalui pemupukan sesuai dengan umur dan produktivitas tanaman. Kandungan biomas yang makin meningkat bukan hanya terjadi pada biomas di atas tanah (above ground biomass) tetap juga di dalam tanah zona perakaran kelapa sawit (rhizosphere) yakni pada biopori-biopori perakaran kelapa sawit.

Semakin tua umur kelapa sawit semakin meningkat bahan organik yang tersimpan di dalam biopori tanah. Dengan demikian jika bahan organik tetap dikembalikan ke tanah, kesuburan tanah perkebunan kelapa sawit tentu tidak mengalami penurunan. Selain itu, sistem pengelolaan pemberian kelapa sawit dimana pemberian pupuk didasarkan pada prinsip minimal mengganti hara yang terikut dalam TBS yang dipanen, maka kemungkinan penurunan kesuburan tanah menjadi gurun hampir tidak mungkin.

 
Copyright © 2014 HARVEST DAY FARM. Designed by OddThemes